Workshop “Mudah Menyusun Systematic Review dengan Bantuan AI” yang disampaikan oleh Dr. Darmawan Napitupulu di Program MAKSI Binus pada Sabtu, 21 Juni 2025, memberikan wawasan praktis mengenai bagaimana kecerdasan buatan, khususnya ChatGPT, dapat diintegrasikan secara efektif dalam setiap tahapan penyusunan Systematic Literature Review (SLR). Dalam sesi ini, Dr. Darmawan menjelaskan bahwa AI bukan hanya alat bantu teknis, melainkan mitra kerja yang dapat mempercepat proses tanpa mengurangi kualitas kajian ilmiah.

Materi workshop diawali dengan pemahaman dasar mengenai konsep SLR dan pentingnya pendekatan sistematis dalam mereview literatur ilmiah. Selanjutnya, peserta diperkenalkan pada kapabilitas ChatGPT, mulai dari menjawab pertanyaan, merangkum artikel, hingga menyusun sintesis tematik. Dengan pendekatan berbasis prompt, peserta diajak untuk memahami cara menyusun perintah (prompt) yang efektif agar AI dapat menghasilkan respons yang relevan dan tepat sasaran.

Dr. Darmawan menekankan bahwa proses-proses penting dalam SLR seperti merumuskan pertanyaan penelitian (dengan kerangka PICO), merancang strategi pencarian, menyaring artikel berdasarkan abstrak dan full text, mengekstraksi data, hingga menyusun sintesis hasil temuan dapat dibantu oleh AI secara efisien. Berbagai contoh kasus turut ditampilkan, termasuk bagaimana ChatGPT digunakan untuk menyusun pertanyaan riset, membuat query pencarian di database seperti Scopus, dan menyusun tabel analisis hasil studi sebelumnya.

Selain itu, peserta juga diajak memahami batasan teknologi AI serta pentingnya bersikap kritis terhadap setiap hasil yang dihasilkan oleh mesin. AI bukan pengganti peneliti, tetapi alat bantu yang mempercepat pekerjaan dan membuka ruang eksplorasi yang lebih luas, selama digunakan secara bijak dan etis.

Secara keseluruhan, workshop ini memberikan panduan praktis sekaligus perspektif baru dalam melakukan kajian literatur akademik, dengan pendekatan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Peserta tidak hanya dibekali pengetahuan teknis, tetapi juga pemahaman konseptual yang dapat langsung diterapkan dalam penyusunan SLR untuk tesis, disertasi, maupun publikasi ilmiah.