KERJASAMA INDUSTRI – Indonesia Financial Group
Pada tanggal 10 Januari 2025, MAKSI menyelenggarakan kuliah dengan dosen tamu Ibu Dewi Gayatri Mcom, MBA, ERMCP, CERG, QRGP. Ibu Dewi adalah Risk Oversight and Integrated Governance Committee Member pada Indonesia Financial Group.
Pada kesempatan tersebut, Ibu Dewi menyampaikan topik mengenai ISO 31000: A Framework for Risk
Management in BUMN Indonesia.
Mengelola risiko-risiko yang umum dihadapi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia sangat penting untuk menjaga keberlanjutan operasional dan reputasi perusahaan. Salah satu tantangan utama adalah korupsi, yang dapat mencakup kerentanannya terhadap suap, penipuan, dan bentuk-bentuk lainnya. Risiko ini berpotensi merusak kepercayaan publik dan mencoreng citra perusahaan negara, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kinerja mereka. Selain itu, BUMN juga menghadapi risiko lingkungan yang tidak kalah penting. Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia harus menghadapi tantangan untuk mengelola sumber daya tersebut secara berkelanjutan guna mencegah kerusakan yang lebih besar. Di sisi lain, fluktuasi ekonomi global dan ketidakstabilan pasar domestik juga menjadi ancaman bagi BUMN. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memiliki strategi mitigasi risiko yang proaktif, sehingga mampu bertahan di tengah volatilitas pasar yang seringkali tak terduga. Dengan demikian, pengelolaan risiko yang cermat akan memastikan bahwa BUMN dapat terus tumbuh dan beroperasi dengan baik dalam menghadapi berbagai tantangan.
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dalam mengelola operasi dan risiko mereka. Salah satu tantangan utama adalah proyek infrastruktur, di mana keterlambatan, pembengkakan biaya, dan korupsi sering kali terjadi. Hal ini membutuhkan perencanaan yang cermat dan pengawasan yang ketat agar proyek dapat berjalan sesuai rencana.
Di sektor energi, BUMN menghadapi tantangan dalam mengelola harga energi yang volatil, mengikuti perubahan regulasi, serta memastikan keberlanjutan lingkungan dalam upaya mendukung energi hijau (Green Energy). Ketiga aspek ini sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan sektor energi.
Beban finansial juga menjadi masalah besar, terutama saat BUMN harus menghadapi risiko bencana alam dengan sumber daya yang terbatas. Dengan kejadian yang tidak dapat diprediksi, pengelolaan keuangan yang hati-hati sangat diperlukan untuk mengurangi dampak finansial.
Selain itu, kesenjangan teknologi juga menjadi tantangan. Dalam manajemen risiko bencana, penting untuk menjembatani kesenjangan teknologi yang ada dengan meningkatkan pengumpulan data, analisis, dan sistem peringatan dini. Hal ini akan memperkuat kapasitas BUMN dalam merespons risiko dengan lebih efektif.
BUMN yang beroperasi di sektor keuangan juga harus menghadapi risiko terkait gagal bayar kredit, fluktuasi pasar, dan ancaman dari serangan siber. Di sektor ini, pengelolaan risiko yang baik sangat penting untuk menjaga kestabilan keuangan.
Terakhir, tantangan kolaborasi antara BUMN, lembaga pemerintah, dan mitra sektor swasta sangat penting untuk mengelola risiko secara efisien. Koordinasi yang efektif dapat memastikan bahwa semua pihak dapat bekerja sama dengan baik dalam merumuskan solusi yang tepat untuk menghadapi tantangan yang ada.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran penting sebagai pendorong keberlanjutan ekonomi dan sosial di Indonesia. Secara umum, BUMN memainkan dua peran utama: sebagai Value Creator dan Agent of Development.
Sebagai Value Creator, BUMN berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan berfokus pada pengembangan bisnis yang berkelanjutan, sambil mengelola risiko yang ada. Ini berarti bahwa BUMN tidak hanya berusaha untuk memperluas jangkauan dan kapasitas bisnis, tetapi juga harus tetap memperhatikan aspek mitigasi risiko untuk memastikan bahwa pertumbuhannya dapat bertahan dalam jangka panjang. Selain itu, BUMN juga berperan dalam kontribusi finansial dengan meningkatkan kinerja dan keuntungan perusahaan, yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat ekonomi bagi negara.
Di sisi lain, sebagai Agent of Development, BUMN mendukung tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan berperan sebagai agen perubahan yang menyebarkan manfaat pembangunan kepada masyarakat luas. BUMN juga berfungsi sebagai agen perintis, yang berarti mereka berperan aktif dalam menciptakan lapangan kerja, mendukung sektor-sektor yang masih berkembang, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata.
Selain dua peran utama tersebut, BUMN juga berkomitmen untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakat dengan menyediakan barang dan jasa berkualitas. Mereka juga memiliki misi untuk mencapai National Excellence, yaitu menjadi pionir dalam berbagai sektor bisnis yang belum banyak digeluti oleh sektor swasta. Dengan demikian, BUMN berperan penting dalam People’s Economy, yang melibatkan partisipasi aktif dalam membimbing dan mengembangkan UMKM serta kelompok ekonomi lokal lainnya untuk memperkuat perekonomian rakyat.
Secara keseluruhan, peran BUMN sangat vital dalam menciptakan keberlanjutan jangka panjang melalui kontribusi terhadap ekonomi dan kesejahteraan sosial, dengan memastikan bahwa pertumbuhan bisnis dan pembangunan sosial berjalan seiring dan saling mendukung.
ISO 31000:2018 merupakan standar internasional untuk manajemen risiko yang memberikan panduan komprehensif untuk mengelola risiko secara efektif. Standar ini terdiri dari tiga komponen utama: Risk Management Framework, Risk Management Principles, dan Risk Management Process.
Dalam konteks Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penerapan ISO 31000 dapat membantu organisasi untuk mengelola risiko yang muncul dalam operasional mereka dengan lebih sistematis dan terstruktur. Risk Management Framework menekankan pentingnya kepemimpinan dan komitmen, serta integrasi manajemen risiko dalam setiap aspek organisasi. BUMN dapat mengimplementasikan prinsip ini dengan memastikan bahwa manajemen risiko menjadi bagian integral dari setiap keputusan strategis, terutama dalam menghadapi tantangan seperti perubahan regulasi, risiko finansial, dan lingkungan.
Risk Management Principles dalam ISO 31000, seperti penciptaan dan perlindungan nilai, sangat relevan untuk BUMN yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan keberlanjutan. Melalui prinsip ini, BUMN dapat menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi masyarakat dan negara, sekaligus melindungi nilai yang telah tercipta melalui mitigasi risiko yang cermat. Prinsip dinamis dan terstruktur juga memungkinkan BUMN untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi pasar dan tantangan baru.
Risk Management Process menggambarkan langkah-langkah yang harus diambil dalam mengelola risiko, mulai dari penilaian risiko (identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko) hingga perlakuan risiko (tindakan mitigasi dan pengendalian). BUMN dapat menggunakan proses ini untuk menghadapi tantangan yang ada, seperti fluktuasi ekonomi, risiko operasional, atau potensi bencana alam, dengan merencanakan dan melaksanakan strategi mitigasi yang sesuai.
Selain itu, Pasal 46 PERMEN 2 BUMN yang menyebutkan tujuan manajemen risiko dalam BUMN untuk menciptakan nilai dan melindungi nilai, sejalan dengan prinsip-prinsip ISO 31000. Dengan mengadopsi ISO 31000, BUMN dapat memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil mendukung keberlanjutan jangka panjang dan pencapaian tujuan organisasi, baik dalam hal pertumbuhan bisnis maupun kontribusi sosial.
Comments :