Kuliah sesi Guest Lecture, dengan dosen Tamu Dr. Kwek Choon Ling, Associate professor dari TAR UMT, Malaysia, dengan Topik:  Current issue in research methodology.

Dr Kwek menjelaskan antara lain mengenai: Kriteria reviewer untuk Publikasi, Pencarian Research Gap dan SLR

KRITERIA REVIEWER UNTUK PUBLIKASI:

  1. Originality : Apakah riset mengandung informasi baru yng cukup signifikan yang relevan dengan bidang yang diteliti.
  2. Keterkaitan dengan literatur: Apakah paper menunjukkan pemahaman yang memadai dan komprehensif terhadap literatur yang relevan dalam bidangnya dan mengutip literatur terkini dengan tepat.  Apakah menunjukkan gap penelitian?
  3. Metodologi: Apakah argumen dalam makalah ini dibangun di atas dasar teori, konsep, atau ide lain yang tepat? Apakah disebutkan teori yang menjadi dasar untuk mengembangkan argumen dan kerangka konseptual dalam artikel? Apakah penelitian atau karya intelektual sejenis yang menjadi dasar paper telah dirancang dengan baik? Apakah metode yang digunakan sesuai, lengkap, dan didukung dengan baik?
  4. Hasil: Apakah hasil penelitian disajikan secara jelas dan dianalisis serta diinterpretasikan dengan tepat, komprehensif, dan kritis dengan mengikuti pendekatan analisis data kualitatif dan/atau kuantitatif yang ketat? Apakah kesimpulan yang dihasilkan terhubung dengan baik dengan elemen-elemen lain dalam paper?
  5. Implikasi Riset: Apakah paper dengan jelas mengidentifikasi implikasi untuk penelitian, praktik, dan/atau masyarakat? Apakah paper tersebut menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik (butuh penjelasan rinci tentang bagaimana kontribusi teoretis dari temuan tersebut dapat mengisi/cara menjawab kesenjangan literatur)? Bagaimana hasil penelitian dapat digunakan dalam praktik (dampaknya pada kebijakan ekonomi, komersial, dan publik), dalam penelitian (kontribusi terhadap pengetahuan dan metodologi penelitian)? Apakah implikasi ini konsisten dengan temuan dan kesimpulan paper?
  6. Kualitas Komunikasi: Apakah paper dengan jelas menyampaikan argumennya, dinilai berdasarkan bahasa teknis dalam bidang dan pengetahuan yang diharapkan dari pembaca jurnal. Apakah perhatian ada kejelasan ungkapan dan keterbacaan, seperti struktur kalimat, penggunaan istilah khusus, singkatan, dll.?

 

PENCARIAN RESEARCH GAP

Kesenjangan penelitian atau research gap merupakan proses pengidentifikasian asumsi-asumsi yang mendasari teori-teori yang ada. Kesenjangan penelitian juga membantu menciptakan peluang kontribusi dengan berargumen bahwa literatur yang ada entah tidak lengkap atau mengabaikan perspektif penting, dan bahwa hal tersebut adalah kesenjangan yang perlu diisi (Sandberg dan Alvesson 2011, Locke dan Golden-Biddle 1997, Bartunek et al. 2006, Barrett dan Walsham 2004).

Kesenjangan penelitian dapat lebih dikembangkan, misalnya melalui keterlibatan pemangku kepentingan dalam prioritisasi, menjadi ‘kebutuhan penelitian’. Kebutuhan penelitian adalah area di mana kesenjangan membatasi pengambilan keputusan oleh pasien, dokter, dan pembuat kebijakan (Robinson, Saldanha, dan Mckoy 2011).

Kesenjangan penelitian sangat penting bagi para peneliti karena itu membawa berbagai kondisi atau pandangan di mana para peserta dalam debat mengetahui berbagai masalah, penyebab, dan solusi yang telah diidentifikasi dalam literatur terkait kesenjangan antara penelitian dan praktik (Broekkamp & van Hout-Wolters, 2007).

Peneliti dapat merumuskan pertanyaan penelitian inovatif dari literatur yang ada yang dapat memfasilitasi pengembangan teori-teori menarik (Locke dan Golden-Biddle 1997; Sandberg dan Alvesson 2011; Bartunek et al. 2006). Beberapa peneliti tertentu (Campbell et al. 1982; Van de Ven 2007; Bruner 1996; Sandberg dan Alvesson 2011) menyatakan bahwa menyusun pertanyaan penelitian inovatif mungkin membantu menyelesaikan perdebatan di masa depan, menghasilkan integrasi dari pendekatan yang berbeda, dan menantang asumsi dari kepercayaan lama tersebut.

SISTEMATIC LITERATURE REVIEW (SLR)

Fink (2005) mendefinisikan SLR sebagai “metode yang sistematis, eksplisit, komprehensif, dan dapat direproduksi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis kerangka kerja kerja yang telah dilakukan dan dicatat oleh peneliti, sarjana, dan praktisi.”

Kitchenham (2004) menggambarkan SLR sebagai ‘‘cara untuk mengevaluasi dan menginterpretasi semua penelitian yang tersedia yang relevan dengan pertanyaan penelitian tertentu atau area topik atau fenomena yang diminati. SLR  mengadopsi proses yang dapat direplikasi, ilmiah, dan transparan dengan tujuan untuk meminimalkan bias melalui pencarian literatur yang menyeluruh dari studi yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan, serta dengan menyediakan jejak audit dari keputusan, prosedur, dan kesimpulan para peninjau (Tranfield, Denyer & Smart, 2003).

SLR juga memungkinkan para peneliti untuk menemukan area penelitian yang masih belum matang (Kitchenham et al. 2011; Brereton et al. 2007).

SLR  secara tradisional telah diterapkan dalam bidang dan disiplin ilmu yang memberikan keistimewaan pada tradisi positivis dan kuantitatif. [Positivis mencari hukum sebab-akibat yang cukup generalis untuk memastikan bahwa pengetahuan tentang peristiwa sebelumnya memungkinkan prediksi yang masuk akal terhadap peristiwa berikutnya] (Tranfield, Denyer & Smart, 2003).

SLR mengidentifikasi kontribusi ilmiah kunci untuk suatu bidang atau pertanyaan; Meta-analisis menawarkan prosedur statistik untuk mensintesis temuan guna mendapatkan reliabilitas keseluruhan yang tidak dapat diperoleh dari satu penelitian saja (Tranfield, Denyer & Smart, 2003).

Sumber: diambil dari Materi Kuliah Dr. Kwek Choon Ling, Associate professor dari TAR UMT, Malaysia, Topik:  Current issue in research methodology

<a href=”http://www.freepik.com”>Designed by Freepik</a>