Artificial Intelligence (AI) merupakan berbagai teknik yang memungkinkan komputer untuk meniru perilaku manusia. Topik AI disampaikan oleh Prof. Bernardo Nugroho Yahya, PhD, sebagai guest lecture pada program Maksi. Prof Bernardo adalah profesor pada Industrial & Management Engineering, Hankuk University of Foreign Studies, Yongin, South Korea.  Prof Bernardo menjelaskan bagian dari AI adalah Machine Learning (LM) dan Deep Learning (DL).  ML merupakan bagian dari AI yang yang terdiri dari metode-metode statistik yang memungkinkan mesin untuk memperbaiki fungsinya melalui pengalaman.  Sementara itu DL merupakan bagian dari ML yang disebut juga dengan black box, yang memungkinkan perhitungan dari jaringan multi neural menjadi feasible. DL mengajarkan komputer untuk memproses data dengan cara yang terinspirasi dari otak manusia. Model DL dapat mengenali pola-pola yang kompleks. Baik ML maupun DL mendukung AI.

Beberapa alasan yang menyebabkan AI menjadi penting adalah karena AI, 1) Meningkatkan produktivitas, menurunkan waktu, biaya & Resources, 2) Menghindari Validasi yang bersifat rumit dan kompleks; 3) Dapat mengadopsi perubahan yang cepat pada bisnis, tanpa melakukan interupsi. 4) memberdayakan kecerdasan manusia dengan cara memberdayakan kecerdasan mesin.

Trend yang terjadi pada data jasa layanan keuangan meliputi: 1) My Data Principles, melalui my data principles maka memungkinkan data individu seperti misalnya pola konsumsinya menjadi miliki bersama.  Data ini dapat ditarik dari individu tersebut melalui transaksi yang dilakukan olehnya dengan menggunakan kartu kredit yang terintegrasi dengan aplikasi tertentu; 2) Common Fund Data Principles. Pada ranah finance, prinsip ini masih abu-abu, karena data tertentu bisa dilihat, namun masih dipertimbangkan untuk bisa dishare atau tidak. 3) Data empowerment and protection architecture.  Terdapat sistem di dunia untuk memproteksi data. Secara khusus telah ada arsiteknya untuk melindungi data tersebut pada ranah finansial. 4) Personal Data Ecosystem Consortium. Data yang sensitif tidak dapat dishare. Sedangkan beberapa data personal dapat di share dan di atur dalam suatu undang-undang yang berlaku secara global.

AI yang paling nyata pada ranah keuangan ada pada ekosistem Banking (financial). Hal yang utama pada sistem perbankan adalah masalah pengelolaan risikonya.  Ekosistem dalam perbankan yang dapat dibuatkan AInya meliputi: Fraud detection, risk assesment, algorithm trading, hyper-personalization banking, 24/7 Customer Interaction, dan (Robotics) process automation.

AI is anywhere. Banyak pihak-pihak yang sudah menggunakan AI; kedepannya kita akan berkompetisi dengan AI.  Human intelegence tetap harus dikembangkan supaya jangan mesin yang lebih pintar dari manusia. Contoh pengembangan AI adalah Virtual human, dimana  mesin mampu mengambil alih pekerjaan manusia. Contohnya  adalah Conversation AI, yang bisa menangani 70.000 – 80.000 chat perbulan. Sementara 1 orang hanya rata-rata mampu menghandle 700 chat per bulan.  Sehingga kemampuan mesin melampaui 100x kemampuan manusia.

Responsible AI meliputi, privacy, responsible dan etika.  Misalnya, regulator harus mendukung privasi dengan menyusun UU untuk memproteksi data individu.

Manusia bisa menciptakan AI, atau AI adalah ciptaan manusia, sehingga, janganlah manusia di kontrol oleh AI. Jika AI pintar, maka manusia seharusnya memiliki potensi yang lebih tinggi lagi.  Oleh karena itu pekerjaan sederhana dan rutin dapat diambil alih AI. Manusia perlu meningkatkan kompetensinya, sehingga bisa mengerjakan pekerjaan yang lebih besar lagi. Pada dasarnya, pada kasus-kasus tertentu, pekerjaan manusia tidak dapat sepenuhnya diambil alih mesin.  Masih diperlukan manusia untuk memvalidasi aktivitas tertentu, supaya tidak terjadi error seperti misalnya pada ranah kedokteran ataupun bahasa. Pekerjaan yang perlu digantikan oleh AI menurut Prof Bernardo meliputi 3D : Dirty, Dangerous, dan Difficult.

Image by <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/artificial-intelligence-landing-page-template_6152891.htm#query=artificial%20intelligence&position=16&from_view=search&track=sph”>Freepik</a>