Akuntan mungkin salah satu profesi yang paling dekat dengan aplikasi spreadsheet. MS Excel adalah software spreadsheet yang paling dominan saat ini. Korporasi-korporasi besar mungkin sudah menggunakan software spesialis enterprise resources planning (ERP) yang mengintegrasikan seluruh aktivitas bisnis-operasional secara end to end. Tetapi bagi banyak perusahaan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM); MS Excel masih menjadi tulang punggung. Perangkat spreadsheet telah ada sejak tahun 1979 bernama VisiCalc yang digunakan untuk PC Apple. Penerimaan terhadap software ini terbukti luar biasa; dan sejak saat itu berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk menyediakan versi terbaik dengan persaingan sangat sengit. Menjelang tahun 2000; pasar terhadap software ini mulai stabil dengan software MS Excel terlihat sebagai pemenang.

Kemampuan aplikasi spreadsheet telah berkembang sangat cepat; dari hanya piranti pengolah dan dokumentasi data dengan modul-modul sederhana; saat ini memilki modul-modul yang sangat sophisticated. Tulisan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada pembaca mengenai beberapa modul terpilih yang akan sangat membantu profesi Akuntan dalam melakukan tugasnya. Secara spesifik uraian akan difokuskan kepada modul-modul yang terkait dengan analitis. Untuk memproses dan dokumentasi data; software ERP telah melakukan tugasnya dengan sangat ekstensif dan efisien. Namun demikian dibanyak perusahaan aktivitas analisis masih tetap dilakukan dengan menggunakan MS Excel karena hanya menggunakan suatu sampel data.

Era disrupsi teknologi seperti saat ini telah menyebabkan pergeseran signifikan ekspektasi atas profesi Akuntan. Chartered Global Management Accountant (CGMA) pada tahun 2019 membuat suatu kajian yang berjudul “Reinventing finance for a digital world” yang menyimpulkan kedepan fungsi akuntan akan bergeser dari pengelola informasi (information) dan penghasil insight menjadi pemberi pengaruh (influence) dan dampak (impact). Kemampuan mengakuisisi, menata, mendokumentasi, membaca data serta menarik makna dari data transaksi-aktivitas perusahaan tidak lagi menjadi nilai tambah utama seorang akuntan. Ekspektasi saat ini adalah bagaimana akuntan dapat bekerja sama dengan fungsi manajemen lain khususnya level puncak melalui presentasi rekomendasi kebijakan yang persuasif dan efektif (memberikan dampak finansial nyata).

Akuntan berada di posisi strategis untuk melakukan hal ini karena penguasaan akan data, kompetensi analisis dan operasionalisasi perangkat lunak terkait. Terkait dengan hal ini, penguasaan atas modul-modul analisis lanjut di software spreadsheet seperti Excel akan sangat meningkatkan nilai jual Akuntan. Beberapa modul seperti financial modelling, goal seek-solver dan scenario analysis -simulasi adalah modul tingkat lanjut (advanced); yang apabila dikuasai tentu akan meningkatkan nilai (dan tentunya daya “jual”) akuntan. Seluruh perangkat yang disebutkan diatas dikenal dalam sub disiplin akuntansi yang disebut Analisa Keuangan (Financial Analysis).

Pemodelan keuangan (financial modelling) adalah penggunaan spreadsheet untuk memvisualisasikan suatu subset model akuntansi-keuangan yang ada di perusahaan. Sebagai subset berarti ia merupakan penyederhanaan atau hanya bagian dari system yang sebenarnya. Penguasaan pemodelan keuangan memberikan kemampuan kepada akuntan untuk memahami alur dan logik dari suatu proses bisnis. Pemodelan profitability driver misalnya memberikan gambaran kemampu labaan perusahaan (misalnya diproksi oleh jumlah laba bersih dan rasio imbal hasil terhadap ekuitas-Return on Equity; ROE) sebagai fungsi berbagai elemen bisnis (misalnya promosi, riset dan pengembangan produk) serta elemen operasional (koleksi piutang dagang, pengelolaan persediaan dan biaya operasional).

Modul goal-seek (solver) biasanya melengkapi pemodelan keuangan. Setelah memahami alur dan logika suatu model bisnis maka dapat dicari suatu set instrument kebijakan (variabel peubah) yang dapat digunakan agar output yang dihasilkan adalah maksimal. Dalam disiplin ilmu matematika; aktivitas penyelesaian permasalahan ini dikenal dengan nama Optimisasi atau Programming. Disini akan dicari nilai-nilai variabel peubah yang akan memaksimumkan (atau meminimumkan, tergantung karakter masalah) fungsi tujuan dengan adanya suatu set kendala. Suatu ilustrasi misalnya kita ingin memaksimal kan output dari sejumlah fasilitas produksi yang masing-masing memiliki kapasitas atau karakteristik tersendiri. Dalam Excel modul yang digunakan adalah Goal Seek untuk suatu model yang sederhana dan Solver untuk model yang lebih kompleks.

Dengan analisa skenario, akuntan dapat melakukan analisis atas dampak berbagai faktor khususnya yang tidak dapat dikendalikan perusahaan (uncontrollable) seperti pertumbuhan ekonomi, harga produk, harga bahan baku dan tingkat upah terhadap profitabilitas perusahaan. Koefisien sensitivitas dan probabilitas setiap setiap skenario dapat dihitung sehingga akuntan dapat merekomendasikan kebijakan yang perlu diambil untuk memitigasi potensi situasi yang tidak dikehendaki (adverse outcome). Apabila akuntan memiliki kemampuan pemrograman; MS Excel bahkan dapat diminta membuat jumlah scenario tak terbatas yang memberikan hasil berupa distribusi yang bersifat kontinu. Yang terakhir ini sangat intuitif dan sering disebut sebagai simulasi stokastik.

Penguasaan terhadap ketiga modul spreadsheet sebagaimana disebutkan diatas akan memberikan nilai tambah yang tinggi bagi akuntan. Akuntan tidak hanya memberikan insight-insight yang bersifat yang bersifat historis dan statis; melainkan bersifat forward looking dan dinamis. Dalam upaya menguasai kompetensi ini; akuntan akan dipaksa untuk memahami model bisnis-operasional secara teknikal dan mendalam sehingga diharapkan mampu memberikan penjelasan secara lebih komprehensif kepada manajemen. Lebih dari sekedar angka (more than just numbers); adalah jargon dari nilai persuasive dan nilai yang diharapkan dari rekomendasi kebijakan. Tentu saja; penguasaan teknikal yang tinggi seperti ini akan memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai event dimasa akan datang sehingga rekomendasi kebijakan tadi menjadi berdampak (impactful).

Kompetensi-kompetensi yang diuraikan diatas berada pada tingkat lanjut (advanced) dari spektrum skill akuntan. Usaha dan persyaratan yang dibutuhkan sangat demanding. Akuntan harus memilki kompetensi dan passion dibidang matematik, berpikir sistem, logika dan akses kepada coding resources (expertise dan software). Terlepas dari requirement yang demanding; penguasaan modul-modul lanjutan spreadsheet merupakan salah satu skill yang sangat perlu dipertimbangkan bagi mereka yang memilki passion dibidang profesi akuntansi.