Future of audit dengan memanfaatkan teknologi RPA sudah ada di depan mata. Kecanggihannya bisa membantu kinerja para auditor profesional.

Kehadiran teknologi baru bertujuan untuk membantu memudahkan pekerjaan manusia. Era revolusi industri 4.0, membuat Anda bisa menemukan teknologi yang dapat digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan. Salah satu bentuk kemudahan tersebut adalah adanya future of audit yang memanfaatkan teknologi robotic process automation (RPA) yang mulai menggantikan praktik audit manual.

Keberadaan teknologi RPA mampu mempersingkat waktu yang diperlukan dalam melakukan audit. Di waktu bersamaan, kecanggihan teknologi ini juga dapat menghemat pengeluaran yang diperlukan selama proses audit. Dengan keuntungan yang signifikan, banyak lembaga yang memilih menggunakan metode future of audit ini, terutama untuk audit internal.

Hanya saja, Anda juga tidak bisa serta merta menggunakan metode audit modern ini. Dalam penerapannya, Anda juga perlu memperhatikan beberapa faktor penting, di antaranya:

  1. Benefit utama yang diinginkan

Sistem audit berbasis RPA didesain berdasarkan manfaat utama yang diinginkan. Anda bisa saja menemukan sistem RPA yang mengutamakan kecepatan ataupun RPA dengan kemampuan dalam memproses data berukuran besar. Selain itu, ada pula sistem RPA yang mampu bekerja dengan baik seiring dengan jumlah error yang ditemukan.

  1. Pilihan metode proses RPA

Pertimbangan selanjutnya dalam menggunakan future of audit berbasis RPA adalah pada pemilihan proses yang digunakan. Seperti halnya benefit, RPA juga memiliki beberapa jenis cara pemrosesan data, di antaranya adalah ruled based RPA, ruled based RPA with exceptions, ataupun sistem RPA custom yang disesuaikan dengan keinginan perusahaan.

Masing-masing proses memiliki kelebihan dan kekurangan. Ruled based RPA bekerja dengan parameter serta aturan yang telah ditentukan. Sementara itu, ruled based RPA with exceptions, memiliki cara kerja yang mirip. Hanya saja, terdapat beberapa pengecualian pada kasus-kasus tertentu. Sementara itu, sistem RPA custom membutuhkan biaya yang mahal, karena membutuhkan perancangan secara khusus.

  1. Infrastruktur yang mumpuni

Ketika menggunakan sistem audit berbasis RPA, Anda juga perlu memperhatikan kondisi infrastruktur teknologi informasi (TI) yang dimiliki. Jangan sampai kinerja software RPA terganggu karena perusahaan tidak mempunyai perangkat mumpuni. Hal yang tak kalah penting, Anda juga perlu memperhatikan terkait keamanan data. Pastikan bahwa data yang diaudit lewat software RPA tidak rentan terhadap serangan cyber.

  1. Cara pemakaian

Dalam memilih sistem RPA untuk audit, Anda perlu mencari perangkat lunak yang menawarkan cara pemakaian mudah. Pastikan bahwa para karyawan tidak mengalami kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi tersebut. Biasanya, vendor software RPA kerap menyediakan layanan pelatihan kepada perusahaan.

  1. Tak semua proses audit harus diautomasikan

RPA memang menawarkan solusi dalam mengautomasikan berbagai pekerjaan yang repetitif, seperti membuka email, login, menyusun laporan, data entry, dan semacamnya. Hanya saja, tidak semua pekerjaan dalam proses audit dapat Anda lakukan secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi RPA.

Teknologi RPA berbeda dengan artificial intelligence (AI) yang dapat bekerja tanpa campur tangan manusia. Dalam penggunaannya, RPA memerlukan interaksi dengan manusia dalam melakukan automasi. Selain itu, automasi dengan RPA juga hanya bisa dilakukan ketika disertai dengan instruksi yang jelas. Tanpa instruksi jelas, RPA tidak bisa bekerja dengan baik.

Itulah 5 pertimbangan yang perlu Anda perhatikan ketika menjalankan automasi audit dengan mengandalkan teknologi RPA. Mengenai pilihan software RPA yang digunakan, Anda dapat dengan mudah menemukannya di pasaran. Beberapa nama yang bisa dipertimbangkan di antaranya adalah, EdgeVerve Systems, Contextor, AutomationEdge, Automation Anywhere, UiPath, dan lain-lain. Pilihan, sepenuhnya ada di tangan Anda.