Kecanggihan teknologi dengan metode robotic process automation membuat proses audit jadi lebih ringkas. Banyak untungnya, lho!

Pemanfaatan robotic process automation (RPA) dalam industri teknologi dan finansial menjadi tren positif dalam beberapa tahun terakhir. PricewaterhouseCoopers (PwC)–salah satu anggota dari 4 firma audit terbesar dunia–dalam laporan State of the Industry menyebutkan RPA sebagai satu dari delapan teknologi terbaru yang perlu diketahui oleh para auditor.

Dalam penerapannya, teknologi robotic process automation menggunakan bot atau software yang diprogram untuk melakukan tertentu. Bot tersebut mampu menjalankan tugas mendasar secara repetitif yang sebelumnya dikerjakan oleh tenaga manusia. Tugas mendasar tersebut mencakup banyak hal, termasuk di antaranya adalah proses audit.

Proses audit menggunakan teknologi robotic process automation menawarkan banyak keuntungan, di antaranya:

  1. Mampu memproses data dalam jumlah besar

Keuntungan pertama yang bisa didapatkan dari pemanfaatan teknologi RPA dalam audit adalah kemampuannya dalam memproses data dalam jumlah besar. Kapabilitas ini membuat RPA dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan perusahaan. Apalagi, pada era modern seperti sekarang, banyak perusahaan besar yang memanfaatkan big data.

  1. Efisiensi biaya dan waktu

Penggunaan teknologi RPA membuat proses audit bisa berjalan lebih efisien, baik dari segi biaya ataupun waktu. Teknologi RPA dapat menangani data dalam jumlah besar dengan tanpa tambahan waktu seperti halnya ketika proses audit dikerjakan oleh tenaga manusia. Bahkan, penggunaan teknologi RPA dalam proses audit dapat menghemat waktu mencapai 90 persen dibandingkan audit oleh tenaga manusia. Pada akhirnya, hal ini juga membuat perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya besar selama pengauditan.

  1. Hasil audit yang akurat

Bot yang digunakan untuk audit perusahaan mampu menjalankan tugas dasar yang biasa dikerjakan oleh tenaga manusia. Namun, kehadiran teknologi robot dalam proses audit membuat perusahaan bisa mendapatkan hasil yang lebih berkualitas. Dalam pengerjaan audit, bot memiliki parameter yang jelas dalam memproses data yang telah dikumpulkan. Proses audit juga dilakukan secara objektif dan meminimalkan terjadinya kesalahan.

Tidak hanya itu, cakupan data luas yang menjadi keunggulan audit dengan metode RPA juga berpengaruh pada tingkat akurasi yang didapatkan. Semakin banyak data yang digunakan, semakin tinggi tingkat akurasi hasil audit. Kalaupun terjadi kesalahan, sistem yang dibangun dengan RPA juga mampu mendeteksinya dengan lebih cepat dibandingkan audit secara manual.

  1. Bekerja tanpa kenal waktu

Pekerjaan audit merupakan jenis tugas yang terasa sangat membosankan ketika dikerjakan oleh tenaga manusia. Apalagi, audit adalah tipe pekerjaan yang repetitif. Namun, rasa bosan tersebut tidak akan muncul ketika audit dilakukan oleh software yang memanfaatkan teknologi robotic process automation.

Software RPA didesain mampu melakukan pekerjaan secara repetitif tanpa kenal bosan sampai pada tujuan yang telah ditentukan. Selain itu, robot ini juga dapat melakukan pekerjaan tersebut tanpa membutuhkan waktu istirahat, bekerja selama 24 jam dalam waktu seminggu.

  1. Hasil audit yang terukur secara kuantitatif

Tujuan dari pelaksanaan audit adalah menilai performa sebuah perusahaan sesuai dengan parameter tertentu. Penilaian performa tersebut harus dilakukan secara kuantitatif sehingga perusahaan bisa melakukan perbaikan dengan mudah. Langkah ini dapat dilakukan dengan dengan menampilkan hasil audit sesuai dengan kebutuhan.

Bot dapat memunculkan hasil audit performa perusahaan dalam key performance indicator (KPI) tertentu. Anda dapat menggunakan KPI dalam sektor pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya manusia, dan lain-lain.

Dengan keuntungan yang sangat besar tersebut, cukup masuk akal kalau PwC menganggap teknologi RPA sangat penting bagi para auditor. Pilihannya sekarang, Anda mau memanfaatkan teknologi ini atau tidak?