“Audit dengan cara manual sudah ketinggalan zaman. Ini era 4.0, audit dengan robotic process automation yang ringkas, mudah, dan hasil berkualita”

Proses audit menjadi hal penting yang diperlukan oleh setiap lembaga. Pelaksanaan audit memiliki peran sebagai sarana untuk memperoleh evaluasi atau penilaian terhadap kinerja, produk, ataupun sistem yang digunakan oleh perusahaan. Dalam penerapannya, proses audit bisa memakan waktu yang lama. Apalagi, ketika proses audit itu dilakukan secara manual. Namun, era 4.0 seperti sekarang, memungkinkan setiap pelaku bisnis untuk melakukan audit dengan cara yang cepat lewat pemanfaatan robotic process automation (RPA).

RPA kini menjadi teknologi yang sangat krusial bagi para auditor. Keberadaan teknologi RPA, memungkinkan para auditor bisa melakukan audit dengan waktu yang singkat. Bahkan, penggunaan teknologi RPA juga membuat siapapun dapat menjalankan proses audit. Oleh karena itu, tidak heran kalau Kantor Akuntan Publik (KAP) internasional, banyak yang menyarankan penggunaan teknologi RPA. Namun, apakah Anda sudah mengenal secara betul teknologi RPA?

Apa yang Dimaksud Robotic Process Automation?

Robotic process automation (RPA) merupakan metode automasi yang dilakukan dengan menggunakan teknologi robot. Dalam hal ini, robot yang dipakai bukan robot seperti pada film Terminator, melainkan perangkat lunak yang bisa bekerja secara otomatis, biasa pula disebut dengan bot. Teknologi RPA ini dapat dilakukan untuk menggantikan tugas manusia dalam berbagai bidang, khususnya pada praktik akuntansi dan keuangan yang melibatkan aktivitas serta transaksi yang terus mengalami perulangan.

Ernst & Young memproyeksikan bahwa RPA bakal menjadi perangkat yang krusial untuk menjalankan aktivitas akuntansi dan finansial dalam menghadapi peningkatan permintaan ataupun sarana efisiensi biaya. Sementara itu, PricewaterhouseCoopers (PwC) menilai bahwa RPA bisa menjadi pilihan untuk melakukan automasi terhadap 45 persen beban kerja di tingkat dunia. Mereka mengungkapkan, automasi itu bisa menghemat setidaknya mencapai US$2 triliun.

Kemampuan RPA yang Mampu Menggantikan Peran Manusia dalam Proses Audit

Lalu bagaimana teknologi RPA mampu menggantikan peran tenaga manusia yang biasa digunakan untuk proses audit? Ada beberapa kemampuan dari RPA yang membuat teknologi ini sanggup melakukannya, yaitu:

  1. Software berbasis RPA yang mampu meniru cara interaksi manusia

Para ahli teknologi informasi mendesain software berbasis RPA untuk bisa meniru cara interaksi manusia. Software ini mampu melakukan hal tersebut dengan menerapkan aturan untuk menjalankan proses repetitif yang sebelumnya dilakukan oleh tenaga manusia. Hanya saja, bot RPA tidak bisa bekerja secara independen, karena memerlukan intervensi manusia untuk kasus-kasus tertentu.

  1. Fleksibilitas pemakaian

RPA memang sebuah teknologi baru, yang berkembang di tahun 2000-an. Namun, keberadaan RPA dibutuhkan oleh auditor karena cara pemanfaatannya yang fleksibel. Teknologi RPA dapat diterapkan untuk berbagai aktivitas audit. Fleksibilitas itu berkaitan erat dengan kemudahan RPA dalam menerapkan standar berdasarkan aturan yang telah ditentukan.

  1. Bekerja tanpa kenal lelah

Tidak seperti manusia, RPA merupakan metode audit era 4.0 yang bisa bekerja kapan saja dan di mana saja. RPA mampu melakukan audit dengan data berukuran besar tanpa kenal lelah. Selain itu, hasil audit yang didapatkan juga memiliki kualitas yang terjaga, tidak seperti proses audit oleh tenaga manusia yang bisa mengalami perubahan kualitas seiring dengan kondisi fisik serta emosional.

RPA memang menjadi solusi yang praktis dan berkualitas dalam melakukan audit. Hanya saja, tidak semua perusahaan siap untuk menggunakan produk teknologi ini. Kesiapan itu tidak hanya harus dilihat pada ekosistem IT yang dimiliki perusahaan, tetapi juga kecakapan para karyawannya dalam hal ini adalah para auditor. Tanpa hal tersebut, RPA tidak akan bisa dimanfaatkan secara maksimal.